Memang jatuh cinta itu sejuta rasanya.
Tapi, “jatuh cinta” tidak sama dengan cinta sejati. Kok? Berikut
perbedaan antara jatuh cinta dengan cinta sejati: Jatuh cinta tidak membutuhkan sebuah keputusan,
karena terjadi begitu saja
Pada waktu engkau melihat seorang
wanita, hormonmu meningkat dan tiba-tiba saja engkau ingin bersamanya,
tanpa tahu alasannya. Mungkin karena engkau melihat pakaiannya,
rambutnya yang terurai di pundak, senyumnya, caranya menggigiti kuku
jari. Tapi tidak demikian dengan cinta sejati. Itu sebabnya Scott Peck
berkata bahwa cinta sejati baru akan dimulai setelah kita “tidak lagi
jatuh cinta”.
Jatuh cinta, hanya berlangsung sesaat
Engkau merasa sangat jatuh cinta sampai
tiba-tiba sesuatu terjadi dan semuanya lenyap. Mungkin karena pasanganmu
mulai berbicara, kekurangannya mulai kelihatan, dia menghabiskan
uangmu, mengenalkan engkau ke orangtuanya, badannya bertambah gemuk, dan
lain-lain alasan. Jatuh cinta hanya berlangsung beberapa hari atau
beberapa tahun. Namun cinta sejati akan terus ada, semata karena sebuah
keputusan.
Jatuh cinta selalu mengarah ke khayalan belaka
Engkau tidak tertarik kepada
orangnya/seperti apa sesungguhnya orang tersebut. Tapi tertarik kepada
bayanganmu sendiri tentang orang itu. Seperti palsunya perasaan “jatuh
cinta”, engkau tidak sungguh-sungguh cinta kepada orang tersebut. Namun
cinta sejati mengarah kepada pribadi yang nyata. Engkau sudah tahu
kelemahan dan kelebihannya, dan engkau tetap menerima dia apa adanya.
Jatuh cinta akan berhenti setelah diperhadapkan dengan batasan-batasan
Engkau merasa tidak bisa hidup tanpa
pasanganmu. Dan ketika timbul keterbatasan dari pasanganmu, engkau mulai
beralih mencari yang lain. Namun cinta sejati teruji ketika
sesungguhnya engkau tidak membutuhkan orang lain, tetapi engkau saling
mencintai karena ingin saling memberi yang terbaik.
Jatuh cinta adalah sekedar perasaan
Jatuh cinta identik dengan detak jantung
yang kencang, telapak tangan menjadi dingin, dan lain-lain. Tetapi
cinta sejati adalah tentang “tangan yang kotor”. Tidak perlu merasakan
“cinta” lebih dulu. Kata “cinta” itu sendiri adalah kata kerja, jadi
bukan sekedar perasaan. Cinta itu tindakan, bukan sekedar pernyataan.
Inti dari cinta sesungguhnya adalah saling melayani dan bukan perasaan.
Scott Peck menggambarkan cinta dengan sangat baik, “lawan dari cinta
bukanlah benci; melainkan kemalasan.”
Sekali lagi, cinta sejati adalah sebuah keputusan dan bertahan selamanya. Oleh sebab itu pilihlah cinta sejati.
Sumber: dari berbagai sumber
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar